Melihat dari gelagat industri otomotif pada tahun lalu bila disandingkan dengan tingkat kredit kendaraan di masyarakat memiliki nilai yang positif. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah untuk terus mendorong tingkat konsumsi domestik dengan beragam insentif yang dikeluarkan.
Kehadiran insentif PPnBM mendorong konsumsi domestik sepanjang Januari hingga November 2021 mencapai 761 ribu unit atau berangsur pulih sebesar 81% dibanding periode sebelumnya di masa pandemi 2019. Kepercayaan konsumen global terhadap produk otomotif nasional juga ditunjukkan dengan pencapaian ekspor Indonesia.
Merujuk data kinerja ekspor sepanjang Januari sampai November 2021 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor kendaraan utuh dari Indonesia mencapai 267 ribu unit atau pulih sekitar 87% dari periode yang sama di tahun 2019.
Grafik 1. Nilai Penyaluran Pembiayaan Multifinance 2018-2021 Untuk Kendaraan Bermotor.
Grafik 1 di atas adalah contoh tren dari nilai penyaluran pembiayaan dari lembaga kredit multifinance untuk kendaraan bermotor dari tahun 2018 hingga 2021. Dalam rentang waktu tersebut, terlihat mengalami tren yang turun untuk setiap jenis kendaraan. Meskipun demikian, hal positif yang didapat adalah tren penurunan yang tidak drastis. Artinya masyarakat di masa pandemi Covid-19 masih menggunakan jasa multifinance untuk keperluan kredit kendaraan.
Bila dihitung berdasarkan total, pada November 2018 nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp 283,437 miliar, pada November 2019 nilainya mencapai Rp 300,491 miliar, pada November 2020 sebesar Rp 254,439 miliar dan pada November 2021 nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp 246,207 miliar.
Ilustrasi Pembiayaan Kredit.
Selain dari nilai penyaluran pembiayaan multifinance, apa yang menjadi indikator dari tingkat kredit kendaraan di masyarakat memiliki nilai yang positif? Berdasarkan hasil riset konsumen yang dilakukan oleh Talenta Data Indonesia yang dipublikasikan dalam Studi Kredit Kendaraan Bermotor di Indonesia 2022, terlihat bahwa tingkat penggunaan fasilitas kredit mobil mencapai 15,5% dan untuk tingkat penggunaan fasilitas kredit sepeda motor mencapai 15,3%. Kedua angka ini untuk kredit mobil dan sepeda motor dapat dikategorikan cukup tinggi.
Grafik 2. Lembaga Kredit Kepemilikan Mobil yang Digunakan 2022.
Berdasarkan hasil riset diatas, bila dilihat dari lembaga kredit kepemilikan mobil yang digunakan, terdapat 66,3% nasabah yang menggunakan fasilitas dari multifinance. Bank dan koperasi menempati urutan selanjutnya dengan persentase berurutan 36,7% dan 2%.
Grafik 3. Lembaga Kredit Kepemilikan Sepeda Motor yang Digunakan 2022.
Bagaimana dengan kredit kepemilikan sepeda motor? Grafik 3 menunjukkan terdapat 91,5% nasabah pengguna fasilitas kredit kepemilikan sepeda motor menggunakan pembiayaan dari multifinance/leasing. Posisi selanjutnya diisi oleh bank perkreditan rakyat dengan 7,8% dan koperasi dengan 2,3%.
Grafik 2 dan 3 menjelaskan bahwa sumber fasilitas kredit kendaraan di masyarakat pemain utamanya adalah perusahaan multifinance. Sehingga ini bisa menjadi tanda bahwa siklus konsumsi domestik dari industri otomotif saat ini masih berjalan baik dan dapat diproyeksikan terus mengalami peningkatan seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian nasional.
