• Insight
  • /
  • 30/09/2022
  • Setelah Data, Lalu Apa?

  • Admin ID
  • Sep 30, 2022
  • Setelah Data Lalu Apa - Indonesia Data

    Jakarta, Indonesia Data (ID) – Kemarin (29/09/2022), saya mengikuti Indonesia Product Conference 2022 di Sheraton Gandaria City, Jakarta yang diselenggarakan oleh Apiary Academy. Dalam forum tersebut, sangat banyak dibahas mengenai data dan istilah teknis lainnya yang semuanya itu akan bermuara kepada satu hal, yakni “setelah data, lalu apa?”.

    Pertanyaan yang cukup menggelitik bagi saya maupun mungkin untuk anda juga yang memiliki ragam latar belakang. Saya akan memberikan jawabannya dalam kolom ini.

    Seluruh pembicara saat itu (dengan ragam topik yang mereka bawakan masing-masing) memiliki konsensus yang sama (sudut pandang yang sama) bahwa dalam bisnis untuk menentukan kebijakan maupun keputusan harus berlandaskan data, inilah yang disebut sebagai data-driven.

    Dari hal itu bakalan muncul ragam tantangan yang akan dihadapi. Kita tidak bakalan tau pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Meskipun demikian, dengan bermodal data kita mampu untuk memprediksi apa yang akan terjadi, memberikan argumentasi yang kuat terhadap apa yang sedang dihadapi dan dapat menjadi solusi yang akurat dan efektif terhadap masalah yang ada serta sebagai langkah pencegahan resiko yang mungkin akan dihadapi.

     

    Ilustrasi Seminar

    Ilustrasi Seminar

     

    Data: Wujud dan Ekspektasi

    Bagi saya, ada tiga ungkapan menarik soal wujud dari data. Pertama, kebanyakan orang (termasuk saya) menyakini hal ini: Data is the New Oil. Kedua, data tetaplah sebuah data yang masih acak, belum teridentifikasi dan masih mentah. Ketiga, data sebagaimana apa adanya dia bisa hitam atau bisa putih.

    Tiga perspektif ini membuat kita berekspektasi, apakah data itu penting? Bagaimana kita mampu untuk mengimplementasikannya?

    Semua produk yang kita gunakan saat ini, baik itu berwujud fisik maupun digital, adalah buah dari pengembang dengan macam-macam metodologi yang mana di situ ada lini masa (waktu), pengumpulan informasi dan data. Di sini posisi penting sebuah data. Jika kita tidak mampu untuk mengolah informasi dan data tersebut, maka kita bisa jadi menciptakan produk yang kurang diterima atau bahkan gagal. Dan berlaku sebaliknya, jika kita mampu mengolah informasi dan data tersebut dengan baik dan benar, maka kemungkinan terciptanya produk yang dapat diterima memiliki peluang yang besar.

    Perlu kita garis bawahi mengenai dua poin yakni: Informasi dan Data. Informasi bisa berupa hal seperti ini: Kamu secara iseng bertanya kepada teman, sarapan apa tadi pagi? Teman menjawab Energen. Itu adalah informasi. Kapan itu menjadi sebuah data? Ketika kamu mendalami pertanyaan itu sehingga muncul sebuah metrik (ukuran). Contoh, emang kamu dalam seminggu sarapan dengan Energen berapa kali? Dia menjawab, gak tentu. Bisa dua sampai tiga kali seminggu. Ini adalah data.

     

    Kembali ke Topik: Setelah Data, Lalu Apa?

    Masih melanjutkan ilustrasi di atas. Kita umpamakan yang bertanya itu memiliki dua peran yang berbeda, yakni: Pertama, sebagai seorang teman biasa; Kedua, sebagai teman yang bekerja di kompetitor merek tersebut.

    Sebagai teman biasa, mungkin kamu akan terpengaruh untuk mencoba sarapan dengan Energen yang kamu sebetulnya belum pernah mencobanya atau bahkan tidak terpengaruh sama sekali. Kemungkinan pertama ini yang bisa informasi dan data itu lakukan yakni mampu untuk mempengaruhi perilaku seseorang.

    Sebagai bekerja di kompetitor merek, mungkin kamu dapat menawarkan produk kamu agar dicoba oleh teman tersebut dan memintanya untuk memberikan tanggapan setelah mencoba produk kamu. Kemungkinan kedua ini yang bisa informasi dan data itu lakukan yakni melakukan validasi terhadap produk.

    Ilustrasi sederhana inilah yang dapat menjawab topik kita yakni setelah kita memiliki data, kita akan mampu melihat sejauh mana data tersebut berfungsi dan mampu memberikan kontribusi terhadap apa yang dilakukan atau akan dilakukan.

    Kamu sebagai seorang sales, tentu kamu melihat hari ini jualan berapa banyak, sebelumnya berapa banyak. Dengan kamu menganalisa apa yang telah kamu peroleh dan memperhatikan faktor pendukung lainnya, tentu kamu dapat mempertimbangkan langkah apa selanjutnya agar penjualan meningkat.

    Kamu sebagai SEO manager, kamu melihat minggu ini trafik kunjungan situs segini, minggu sebelumnya segini. Dengan kamu menganalisanya, tentu kamu dapat mempertimbangkan langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan untuk meningkatkan trafik kunjungan situs.

     

    Ringkasan

    Kita, baik sebagai individu maupun organisasi, dapat memperoleh dan memiliki data dari beragam sumber dan rupa. Akan tetapi, tidak semua dari kita mampu untuk memanfaatkan itu dengan baik dan benar, efektif dan efisien.

    Mengapa? Banyak faktor yang mempengaruhi itu. Bagi saya, salah satunya adalah adanya kesenjangan yang cukup lebar dalam hal mendukung ekosistem data sentris tersebut mulai dari infrastruktur, talenta yang bergerak di bidang data hingga kepada kekuatan kapital.

    Di Indonesia Data, sebagai langkah awal kami mencoba mulai dan mendukung ekosistem data sentris dengan menyediakan data dari hasil riset konsumen dan industri yang kami lakukan. Data (maupun laporan riset) yang kami sediakan dapat anda miliki. Setelah memilikinya, anda dan tim dapat memanfaatkannya untuk ragam kepentingan. Bila perlu, hal demikian dapat dikonsultasikan dengan kami.


    Kolom yang ditulis pada Jumat, 30 September 2022 oleh Reza.

    Login
    X