Masa Depan Data: Peluang dan Tantangan Pasar Data Indonesia di Tahun 2025
Admin
20 Desember 2024 · 2 menit baca
Di tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun yang krusial bagi pasar data di Indonesia, dengan potensi besar yang diiringi oleh tantangan signifikan. Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, Indonesia berpotensi menjadi salah satu kekuatan utama di Asia Tenggara.
Pada tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 146 miliar (sekitar Rp 2.161 triliun)*. E-commerce menjadi sektor utama, dengan kontribusi yang terus meningkat dari layanan digital lainnya seperti transportasi online dan media digital. Pertumbuhan ini menciptakan permintaan yang lebih besar untuk data dan analisis yang mendalam.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mulai berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital melalui berbagai program, termasuk dukungan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terhubung dengan ekosistem digital. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan akses ke pasar tetapi juga memperkuat kemampuan analisis data UMKM.
Dari banyaknya potensial untuk pasar data di tahun 2025, sejalan dengan adanya tantangan didalamnya. Kesenjangan akses internet menjadi tantangan yang cukup besar. Meskipun penetrasi internet di Indonesia meningkat, masih ada kesenjangan akses antara daerah perkotaan dan pedesaan. Menurut survei, sekitar 82,6% penduduk daerah tertinggal telah terhubung ke internet. Tanpa infrastruktur yang memadai, potensi pasar data tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kemudian, keamanan siber juga menjadi salah satu isu tantangan yang cukup meresahkan. Dengan meningkatnya volume data yang dihasilkan, risiko serangan siber juga meningkat. Keamanan data menjadi perhatian utama bagi perusahaan dan pemerintah. Kesenjangan dalam literasi digital juga dapat membuat UMKM rentan terhadap ancaman siber
Masa depan pasar data di Indonesia menjelang tahun 2025 ini menawarkan peluang besar berkat pertumbuhan ekonomi digital yang pesat dan adopsi teknologi baru. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses internet, keamanan siber, dan regulasi yang belum optimal harus segera diatasi agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.